- Menjadi pemimpin bukan soal kecerdasan, karisma, birokrat, gagah, protokoler, maupun berani, tetapi pengakuan dan kepercayaan dari yang dipimpin yang dinomor satukan.
- Seseorang diakui pemimpin bila kepadanya diberikan kepercayaan. seorang pemimpin ialah yang diikuti kata-katanya dan dicontoh perbuatannya
- Pemimpin terpercaya bisa mementingkan kepentingan kolektif dan yang dipimpin. pemimpin yang kehilangan kepercayaan mereka yang mementingkan pribadi, keluarga dan manusia-manusia tertentu.
- Pemimpin pada dasarnya adalah pemimpi, pemimpi yang mimpi-mimpinya diakui dan diikuti. Mampu mengonversi mimpinya menjadi realita.
- Pemimpin selalu disorot, oleh karena itu harus sadar akan sorotan yang tertuju padanya ketika dirinya jauh dari kesempurnaan.
- Tidak itu saja, pemimpin yang tulus akan cita-cita kolektifnya tidak akan terbang ketika dipuji atau tumbang ketika dicaci.
- Serta, pemimpin yang kita dambakan adalah pemimpin yang tidak mengejar kehormatan melainkan menjaga kehormatan.
- Mereka mendewakan popularitas akan sulit ikhlas dan istiqomah dalam memimpin. Sebaliknya ikhlas & istiqomah menghasilkn popularitas tanpa batas & cinta.
- Pemimpin bukan dewa atau superman, tetapi ia bisa lebih hebat jika membawa suasana aman, kasih, cinta, kerja, harmoni & inspirasi tanpa tepi.
- Pemimpin itu melayani bukan dilayani. Ia seorang pembantu bukan majikan, siap kecewa bukan mengecewakan, dan membuat orang menangis bahagia bukan menangis sengsara.
- Adakalanya ia harus menangis dan merengek mohon bantuan serta pedoman. Karena diatas pemimpin masih ada pemimpin, ialah Allah.
- Terakhir, jangan ragu apalagi bimbang menjadi pemimpin. Kita sudah punya contoh diantaranya: para Nabi dan Rasul, para sahabat,vpengukir peradaban & salafus saleh yang siap menyebarkan teladan, gerakan & inspirasi tak bertepi dan abadi.
Demikianlah, sepenggal catatan untuk menjadi pemimpin idaman bagi rakyat yang dipimpinnya.
MUHAMMAD ALFIKRI
BEKASI, 5 NOVEMVER 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar